
Lisanuttartil.com – Beberapa orang muslim seringkali bertanya apakah boleh dan bagaimana tata cara sholat dhuha berjamaah. Sholat dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan.
Sholat dhuha memang dianjurkan untuk dilakukan secara sendiri-sendiri (infirad). Namun dalam beberapa situasi, seperti di sekolah atau lembaga pendidikan, sholat dhuha sering dilakukan secara berjamaah. Lalu, bagaimana sebenarnya hukum dan tata caranya?
Hukum Sholat Dhuha Berjamaah
Sebagian besar ulama membagi sholat sunnah menjadi dua kategori. Yaitu sholat sunnah yang dianjurkan dilakukan secara berjamaah, seperti sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Dan sholat sunnah yang lebih dianjurkan dilakukan secara individu, seperti sholat dhuha, tahajud, dan tasbih. Meskipun sholat dhuha sebaiknya dilaksanakan secara sendiri-sendiri, tidak ada larangan dalam Islam untuk melaksanakannya secara berjamaah.
Dalam pandangan para ulama, ketika sholat sunnah seperti sholat dhuha dilakukan secara berjamaah, pelaksanaannya tidak mengandung pahala tambahan karena berjamaahnya. Namun, jika tujuannya untuk mendidik atau mengajarkan sholat kepada orang lain, maka ada pahala di sisi pendidikan dan niat baik yang menyertainya.
Pendapat Ulama tentang Sholat Dhuha Berjamaah
Sebagaimana dikemukakan dalam beberapa referensi fiqih, hukum sholat dhuha berjamaah adalah mubah (boleh). Hal ini didasarkan pada niat pelaksanaannya. Jika berjamaah dilakukan semata untuk mendidik, mengajari, atau membiasakan seseorang dalam sholat dhuha, maka hal itu berpahala. Namun, penting untuk dicatat bahwa jamaah tidak mendapatkan pahala tambahan hanya karena melakukannya secara berjamaah.
Seorang ulama menjelaskan dalam kitabnya, Bughyatul Mustarsyidin, bahwa sholat sunnah seperti witir, tasbih, atau dhuha yang dikerjakan secara berjamaah tidak makruh dan tidak juga berpahala. Akan tetapi, jika tujuannya adalah untuk mendidik dan mendorong jamaah agar terbiasa melaksanakan sholat, maka pelakunya akan mendapatkan pahala dari niat baik tersebut.
Tata Cara Sholat Dhuha Berjamaah
Pelaksanaan sholat dhuha berjamaah pada dasarnya sama dengan sholat dhuha yang dilakukan secara individu. Yang membedakan hanyalah pelaksanaannya secara bersama-sama dalam satu jamaah. Berikut adalah tata cara sholat dhuha berjamaah yang dapat diterapkan:
1. Niat Sholat Dhuha
Niat sholat dhuha tetap dilafalkan seperti biasa, dengan niat dalam hati untuk melaksanakan sholat dhuha, baik secara sendiri-sendiri maupun berjamaah. Dalam melakukan ibadah sholat, niat adalah salah satu hal yang sangat penting. Berikut ini niat untuk melakukan sholat dhuha.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Jumlah Rakaat
Sholat dhuha biasanya dilaksanakan dalam jumlah rakaat yang fleksibel, minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Namun, dalam praktik berjamaah, jumlah rakaat bisa disesuaikan dengan kebiasaan atau kesepakatan jamaah.
3. Membaca Surat setelah Al-Fatihah
Setelah membaca surat Al-Fatihah, imam atau jamaah yang sholat dhuha dapat membaca surat-surat pendek, seperti surat Asy-Syams, Ad-Duha, atau surat lain yang dikuasai. Pilihan surat bisa beragam sesuai keinginan imam atau jamaah.
4. Pelafalan Takbir dan Gerakan Sholat
Dalam sholat dhuha berjamaah, takbir dan gerakan sholat dilakukan sebagaimana sholat berjamaah lainnya. Imam memimpin jamaah dalam melafalkan takbir dan melakukan setiap gerakan sholat.
5. Niat untuk Pendidikan
Sebagaimana telah disinggung di atas, ketika sholat dhuha dilakukan secara berjamaah, para jamaah tidak mendapatkan pahala dari aspek berjamaahnya. Namun, ada nilai pendidikan dalam pelaksanaannya, terutama jika berjamaah dilakukan untuk mendidik orang-orang agar terbiasa melaksanakan sholat dhuha secara rutin. Oleh karena itu, niat ini penting agar pelaksanaan sholat dhuha berjamaah tetap bernilai ibadah.
Kapan Sholat Dhuha Dilakukan?
Waktu sholat dhuha dimulai sejak matahari terbit sekitar 15-20 menit setelah waktu syuruq hingga sebelum masuk waktu dzuhur. Sholat dhuha dapat dilaksanakan pada waktu kapan saja di antara rentang tersebut.
Seperti halnya sholat dhuha pada umumnya, waktu terbaik untuk melaksanakannya adalah ketika matahari sudah agak tinggi, sekitar pukul 9-11 pagi.
Hikmah Pelaksanaan Sholat Dhuha Berjamaah
Meskipun sholat dhuha dianjurkan dilaksanakan secara sendiri-sendiri, pelaksanaan secara berjamaah memiliki beberapa manfaat, terutama dalam konteks pendidikan dan pembiasaan ibadah. Berikut beberapa hikmah dari pelaksanaan sholat dhuha berjamaah:
1. Mendidik Anak-Anak
Pelaksanaan sholat dhuha berjamaah di sekolah dapat mendidik siswa-siswi untuk rajin melaksanakan sholat dhuha. Dengan berjamaah, anak-anak juga terbiasa dengan tata cara sholat yang benar dan tertib.
2. Menjaga Kebersamaan
Sholat berjamaah juga bisa menjadi sarana memperkuat kebersamaan di antara sesama muslim, baik dalam lingkungan sekolah, kantor, atau majelis taklim.
3. Menanamkan Kebiasaan Ibadah
Dengan rutin melaksanakan sholat dhuha berjamaah, diharapkan jamaah atau peserta yang mengikuti ibadah tersebut akan lebih mudah terbiasa melaksanakan sholat dhuha, bahkan ketika dilakukan secara individu.
Penjelasan tentang Larangan
Meskipun sholat dhuha berjamaah dibolehkan, penting untuk dijelaskan kepada jamaah bahwa sholat ini dianjurkan untuk dilakukan secara individu. Jangan sampai muncul keyakinan bahwa sholat dhuha berjamaah merupakan sunnah atau dianjurkan.
Oleh karena itu, pihak penyelenggara, seperti sekolah atau masjid, sebaiknya memberikan penjelasan kepada jamaah mengenai hukum sholat dhuha berjamaah dan tata caranya.
Sholat dhuha berjamaah boleh dilakukan, terutama untuk tujuan pendidikan dan pembiasaan ibadah. Tata cara pelaksanaannya sama dengan sholat dhuha pada umumnya, hanya saja dilakukan secara berjamaah.
Namun, pahala yang didapat bukan berasal dari berjamaahnya, melainkan dari niat baik untuk mendidik dan mengajarkan kebiasaan ibadah kepada jamaah. Semoga dengan memahami tata cara dan hikmah sholat dhuha berjamaah, kita dapat lebih semangat dalam melaksanakan ibadah sunnah ini.
Wallahu a’lam bishawab.