
Lisanuttartil.com – Puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang baligh dan berakal. Namun, terkadang ada yang tidak bisa melaksanakannya karena alasan tertentu. Maka dari itu, Sobat Tartil yang melewatkan puasa Ramadhan diwajibkan untuk menggantinya, yang dikenal dengan puasa qadha. Nah, puasa qadha ini bisa dilakukan kapan saja di luar Ramadhan, termasuk pada hari Senin dan Kamis. Bagi Sobat Tartil yang ingin melaksanakan puasa qadha bersamaan dengan puasa sunnah Senin-Kamis, simak artikel berikut. Yaitu tentang niat puasa Senin Kamis dan qadha beserta tata caranya.
Pengertian dan Hukum Qadha Puasa Ramadhan
Puasa qadha adalah puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan karena beberapa alasan, seperti sakit, perjalanan jauh (musafir), atau bagi wanita yang sedang haid dan nifas. Allah SWT memerintahkan umat Islam yang meninggalkan puasa untuk menggantinya di hari-hari lain di luar bulan Ramadhan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Barang siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya) pada bulan Ramadhan, maka berpuasalah. Barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan, maka (wajib menggantinya) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain.” (QS Al-Baqarah: 185)
Puasa qadha wajib dilaksanakan di luar Ramadhan hingga bulan Syaban, kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, seperti hari tasyrik. Jika Sobat Tartil ingin menyelesaikan qadha puasa di hari yang dianjurkan untuk puasa sunnah, seperti Senin dan Kamis, hal ini sangat baik karena bisa mendapatkan pahala sunnah sekaligus melaksanakan kewajiban.
Niat Puasa Senin Kamis dan Qadha Ramadhan
Sebelum membahas lebih lanjut, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengucapkan niat puasa qadha Ramadhan yang bertepatan dengan hari Senin atau Kamis. Dalam Islam, niat menjadi pembeda utama antara ibadah yang dilakukan secara wajib dan sunnah. Berikut adalah niat puasa Senin-Kamis dan qadha Ramadhan yang bisa Sobat Tartil lafalkan:
Niat Puasa Qadha Ramadhan di Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمَاضِي، الَّذِي عَلَيَّ فَرْضٌ، صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُتَبَقِّي مِنْهُ، فِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُبَارَكِ الْمُصَادِفِ الاثْنَيْنِ، لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat berpuasa qadha Ramadhan tahun lalu, yang belum saya ganti, pada hari ini yang bertepatan dengan hari Senin yang mulia, karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Qadha Ramadhan di Hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمَاضِي، الَّذِي عَلَيَّ فَرْضٌ، صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُتَبَقِّي مِنْهُ، فِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُصَادِفِ الْخَمِيْسِ، لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat berpuasa qadha Ramadhan tahun lalu, yang belum saya ganti, pada hari ini yang bertepatan dengan hari Kamis yang mulia, karena Allah Ta’ala.”
Dengan niat ini, Sobat Tartil bisa melaksanakan puasa qadha sekaligus meraih pahala dari puasa sunnah Senin atau Kamis. Namun, bagaimana hukumnya jika menggabungkan kedua niat ini?
Hukum Menggabungkan Niat Puasa Senin Kamis dan Qadha Ramadhan
Menurut beberapa ulama, niat untuk menggabungkan puasa sunnah dengan puasa qadha diperbolehkan. Hal ini merujuk pada pendapat Syekh al-Barizi, yang menyatakan bahwa seseorang tetap mendapatkan pahala ganda, baik pahala puasa sunnah maupun puasa qadha. Pendapat ini juga berlaku untuk puasa sunnah lainnya, seperti puasa Arafah, Asyura, atau Rajab.
Namun, ada pula ulama yang berpendapat bahwa sebaiknya puasa sunnah dan qadha dilakukan secara terpisah, karena puasa adalah ibadah mahdhah (ibadah yang tata caranya telah ditentukan dengan ketat). Dalam fatwa Muhammadiyah, misalnya, disebutkan bahwa karena tidak ada dalil yang jelas yang memperbolehkan penggabungan niat puasa wajib dan sunnah, lebih baik mengerjakan keduanya secara terpisah.
Meski ada perbedaan pendapat, Sobat Tartil tetap bisa memilih mana yang dirasa lebih baik sesuai dengan keyakinan dan kemudahan masing-masing.
Tata Cara Melaksanakan Puasa Qadha Ramadhan
Tata cara pelaksanaan puasa qadha Ramadhan pada dasarnya sama dengan puasa Ramadhan. Perbedaan utama hanya terletak pada niat yang diucapkan. Berikut adalah tata cara puasa qadha yang harus diperhatikan:
- Berniat puasa qadha Ramadhan
Niat dilakukan pada malam hari atau saat sahur sebelum terbit fajar, sama seperti puasa Ramadhan. Niat ini harus ada di dalam hati dan dilafalkan, karena setiap ibadah dimulai dengan niat. - Melakukan sahur
Sahur sangat dianjurkan dalam setiap puasa, baik puasa Ramadhan, qadha, maupun sunnah. Waktu sahur adalah sebelum terbitnya fajar. Sahur memberi kekuatan untuk menjalani puasa sepanjang hari. - Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa
Puasa dimulai sejak terbitnya fajar hingga terbenam matahari. Selama waktu ini, Sobat Tartil harus menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa. - Menyegerakan berbuka puasa
Setelah waktu maghrib tiba, Sobat Tartil disarankan untuk segera berbuka. Berbuka puasa tepat waktu adalah sunnah yang sangat dianjurkan.
Melaksanakan qadha puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi mereka yang tidak dapat melaksanakan puasa pada waktunya. Salah satu waktu terbaik untuk melaksanakan puasa qadha adalah bertepatan dengan puasa sunnah Senin dan Kamis. Sobat Tartil bisa menggabungkan niat untuk melaksanakan puasa qadha sekaligus mendapatkan pahala puasa sunnah, dengan tata cara yang sama seperti puasa pada umumnya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan dalam melaksanakan puasa qadha serta sunnah Senin-Kamis. Selamat berpuasa, Sobat Tartil!
Wallahu a’lam bishawab.