
Lisanuttartil.com – Riba adalah praktik yang dilarang keras dalam Islam. Mengapa Allah mengharamkan riba? Pertanyaan ini seringkali menjadi pembahasan yang menarik untuk orang islam bahkan non islam.
Larangan riba ini tidak hanya sekadar aturan agama, tetapi memiliki hikmah yang mendalam yang berkaitan dengan keadilan, kesejahteraan, dan moralitas dalam masyarakat. Artikel ini akan menjelaskan alasan di balik pengharaman riba oleh Allah serta dampaknya terhadap kehidupan individu dan komunitas.
Makna Riba dalam Islam
Riba secara harfiah berarti tambahan atau kelebihan yang diperoleh dari transaksi pinjaman uang. Dalam konteks ekonomi, riba merujuk pada bunga atau keuntungan yang diperoleh tanpa adanya usaha atau kerja nyata. Islam sangat menentang praktik riba karena dianggap merugikan pihak yang meminjam dan menguntungkan pihak yang memberi pinjaman secara tidak adil.
Alasan Mengapa Riba Diharamkan
1. Melanggar Prinsip Keadilan
Salah satu alasan utama mengapa Allah mengharamkan riba adalah karena riba melanggar prinsip keadilan. Dalam transaksi riba, pihak yang memberi pinjaman mendapatkan keuntungan yang pasti tanpa mengambil risiko apa pun. Sebaliknya, pihak yang meminjam harus menanggung beban bunga, bahkan jika mereka mengalami kesulitan finansial. Hal ini menciptakan ketidakadilan yang merusak harmoni sosial dan ekonomi dalam masyarakat.
2. Merusak Kesejahteraan Masyarakat
Praktik riba dapat merusak kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Riba cenderung memperkaya yang sudah kaya dan memperburuk kemiskinan. Orang-orang yang terjerat utang dengan bunga tinggi sering kali terpaksa menjual aset mereka atau bahkan jatuh ke dalam kemiskinan yang lebih parah. Ketimpangan ekonomi ini dapat memicu ketidakstabilan sosial dan merusak hubungan antarindividu dalam masyarakat.
3. Mendorong Sikap Egois dan Materialistik
Islam mendorong umatnya untuk memiliki sikap yang peduli dan empati terhadap sesama. Riba, di sisi lain, mendorong sikap egois dan materialistik. Orang yang terlibat dalam riba cenderung lebih fokus pada keuntungan pribadi daripada kesejahteraan orang lain. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya berbagi dan saling membantu.
Dampak Riba dalam Kehidupan Individu
Riba tidak hanya berdampak buruk pada masyarakat, tetapi juga pada kehidupan individu yang terlibat dalam praktik ini. Mereka yang terlibat dalam riba sering kali hidup dalam kecemasan dan ketidakpastian, karena utang yang terus meningkat. Dalam jangka panjang, hal ini dapat merusak kesehatan mental dan spiritual seseorang. Riba juga dapat mengurangi berkah dalam rezeki, karena harta yang diperoleh melalui cara yang tidak halal tidak akan membawa ketenangan dan keberkahan.
Solusi Islam terhadap Riba
Islam memberikan solusi yang jelas terhadap masalah riba melalui konsep zakat, sedekah, dan qard hasan (pinjaman tanpa bunga). Konsep-konsep ini mendorong umat Islam untuk membantu sesama tanpa mengharapkan keuntungan materi. Dengan cara ini, Islam menciptakan sistem ekonomi yang adil dan seimbang, di mana semua orang dapat memperoleh kesejahteraan tanpa menindas atau ditindas.
1. Zakat dan Sedekah
Zakat dan sedekah adalah dua bentuk amal dalam Islam yang bertujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dengan memberikan sebagian dari harta kita kepada yang kurang beruntung, kita tidak hanya membantu mereka secara materi, tetapi juga membantu diri kita sendiri dalam menghindari praktik riba.
2. Qard Hasan
Qard hasan adalah pinjaman tanpa bunga yang diberikan dengan niat membantu sesama. Dalam Islam, memberikan qard hasan dianggap sebagai perbuatan mulia yang mendapatkan pahala besar di sisi Allah. Ini adalah contoh konkret dari bagaimana Islam mendorong umatnya untuk saling membantu tanpa mengharapkan imbalan materi.
Larangan riba dalam Islam bukan hanya sekadar aturan agama, tetapi merupakan upaya untuk menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan. Mengapa Allah mengharamkan riba?
Karena riba melanggar prinsip keadilan, merusak kesejahteraan masyarakat, dan mendorong sikap egois serta materialistik. Sebagai gantinya, Islam memberikan solusi untuk keluar dari riba melalui zakat, sedekah, dan qard hasan yang mendukung kesejahteraan dan harmoni sosial. Dengan menghindari riba dan menjalankan ajaran Islam, kita dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
wallahu a’lam bishawab.